expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 23 November 2014

Goodwill 

Goodwill merupakan  Aset Tetap Tak Berwujud (Intangible Asset) yang paling sulit diukur apalagi untuk dihitung. Goodwill hanya terjadi jika ada transaksi strategis seperti, merger, akuisisi perusahaan lain. Manfaatnya ada di masa depan perusahaan, seperti "nama besar", strategisnya, kedekatan dengan konsumen, dan lain-lain. Kita tak dapat membandingkan sepatu produksi tanggulangin sidoarjo dengan nike ataupun adidas, mereka sudah memiliki nama, dengan bahan yang sama bisa lebih mahal, lebih mendatangkan keuntungan karena "brand" mereka. Tentu brand itu menjadi aset bagi nike ataupun adidas, yang sulit untuk di ukur, atau dinilai. Karena tak berwujud dan tak ada patokan harga "brand" dan manfaatnya di masa mendatang.

Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.


Jenis-jenis Penyusutan Dalam Bisnis : 

1.             Depresiasi Alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
2.                  Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. 
3.                  Deplesi adalah kata lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami dan tidak dapat diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang digunakan dalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dsbnya. 
                                             
Dari istilah ketiganya dapat kita simpulkan bahwa Depresiasi digunakan untuk Aktiva Tetap, Amortisasi digunakan untuk Aktiva tidak berwujud sedangkan Deplesi digunkaan untuk Aktiva sumber daya Alam.



Pengantar Bisnis

Present Value
Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu
di  masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan
rumus future value atau dengan rumus berikut ini :

  PV  =  FV  ( 1 + r )-n

FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun) 
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya
sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya
menjadi :

PV  =  FV  ( 1 + r / 360)-360n

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali

Jawaban:
1. PV = Rp. 10.000.000  (1 + 0,12)-2   = Rp. 7.971.939

2. PV = Rp. 10.000.000  (1 + 0,12/12)-12(2)  = Rp. 7.875.661

Future Value

Future value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
   
FV  = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)

FV  =  PV  ( 1 + r )n

Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya
sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya
menjadi :

 FV  =  PV  ( 1 + r / 360)360n

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp. 2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.

Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari

Jawab :
1.       1. FV = Rp. 2.000.000  (1 + 0,12)   = Rp. 2.508.800

2.       2. FV = Rp. 2.000.000  (1 + 0,12/12)12(2)    = Rp. 2.539.470

3.       FV = Rp. 2.000.000  (1 + 0,12/360)360(2)   = Rp. 2.542.397




Minggu, 16 November 2014

SABANA
Sejarah Perusahaan
            Perusahaan ini dibuat oleh orang padang dengan nama sabana, dengan arti kata “sesungguhnya” perusahaan yang berdiri tahun 2005 di bandung tepatnya di JL. Rengasdengklok no.50 antapani. Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki lima yang dikelola secara modern dalam bentuk franchise (kemitraan) calon investor hanya mengeluarkan investasi sebesar

Rp. 13.750. Mereka pun sudah siap menjadi pengusaha ayam goring dengan tingkat kesuksesan yang tinggi. Pendiri pola kemitraan ini adalah seorang pengusaha bernama M.syamsalis sejak tahun 2006 silam.

          Perusahaan ini menyediakan makanan yang halal dan nikmat bergizi bagi masyarakat serta mendukung pengembangan yang enterpreuneurship bagi masyarakat yang tumbuh dengan tingkat keuntungan yang dapat menopang ekonomi keluarga.

Sejak berdiri tahun 2006 silam, Sabana Fried Chicken sudah mengukuhkan dirinya sebagai merek lokal bercitarasa internasional. Salah satu buktinya, brand besutan M Syamsalis ini diawal berdirinya langsung sukses merebut hati konsumennya dengan memasang tagline “Sentuhan rasa Dari Paman Sam”. Memang, hingga saat ini masyarakat Indonesia masih menganggap Amerika sebagai rujukan ayam goreng “berjaket”.
Selain itu, Sabana tidak hanya mengedepankan kualitas rasa maupun higienitas dan kehalalan produknya, ia juga menawarkan peluang usaha yang terbukti menguntungkan untuk masyarakat Indonesia. Calon investor hanya mengeluarkan investasi sebesar Rp 13.750 ribu. Mereka pun sudah siap menjadi pengusaha ayam goreng dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.
Membuminya rasa dan konsep Sabana Fried Chicken tersebut mengundang reaksi yang sangat positif. Tujuh tahun berselang, Sabana Fried Chicken telah menjelma sebagai raja ayam goreng di bisnis gerobakan. Majalah Info Francise tahun 2011 lalu memberinya gelar sebagai Market Leader di bisnis Fried Chicken untuk kategori booth.
“Sabana lahir karena prihatin atas rendahnya serta ketidakjelasan proses pemotongan dan kualitas ayam yang dikonsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia. Sabana juga merupakan merek yang membumi, sebab rasanya diterima oleh mayoritas masyarakat dan peluang usahanya juga sangat terjangkau. Kami ingin semua masyarakat merasakan kesuksesan yang telah kami raih,” ujar Syamsalis.
Makanya, diakui Syamsalis, Sabana tidak melakukan promosi secara “gila-gilaan” melalui media semata, akan tetapi strategi pengembangan bisnis Sabana juga dilakukan melalui berbagai pola dan pendekatan. Salah satunya terletak pada kualitas rasa dan kepuasan mitra-mitranya. Dua hal ini membuat perkembangan bisnis Sabana sangat dahsyat. Tengok saja, hingga akhir April 2012 ini, Sabana telah mengoleksi lebih dari seribu gerai booth yang tersebar di seluruh Indonesia.
Siap naik kelas
Sukses brand Sabana Fried Chicken menguasai industry fried chicken booth, kini merek lokal ini siap mencoba peruntungannya dengan naik kelas ke medium market. Kali ini dengan nama Sabana Corner. Menu andalan yang diusungnya masih seputar ayam goreng. Akan tetapi, kali ini dengan suasana yang lebih cozy plus ragam menu yang lebih variatif.
“Menu utama masih mengusung spesialisasi kami, ayam goreng. Selain itu, suasana mini resto kami buat senyaman mungkin dengan berbagai fasilitas seperti free wifi dan menu yang lebih variatif seperti nasi goreng ayam, kentang goreng, sop ayam, soto ayam, spageti dan lain-lain. Yang jelas, kami memberikan kenyamanan layakya cafĂ© hotel dan tentu saja masih all about chicken,” tutur Syamsalis seraya tersenyum.
Pilot project mini resto Sabana Corner, menurut Syamsalis, telah resmi beroperasi sejak November 2011 lalu di Jambi, bahkan di bulan Mei lalu outlet kedua yang juga telah di-launching di kota yang sama.
Tidak berbeda dengan konsep boothnya, Sabana berkonsep mini resto ini pun mendapat antusias yang sangat tinggi oleh masyarakat Jambi. Menurut penuturan Syamsalis, kedua outlet Sabana Corner bahkan sudah mampu meraih BEP operasional sejak bulan pertama. Luar biasa!
“Kami memang sengaja memilih kota Jambi sebagai pilot project mini resto ini sebab market yang kami anggap sangat besar, kelas menengah, berada disini. Ternyata dugaan kami tidak meleset. Dalam sehari, minimal kami dapat memperoleh omset bersih Rp 2 juta. Makanya, BEP operasional mampu kami capai dalam waktu satu bulan saja,” papar Syamsalis.
Untuk nilai investasi Mini Resto Sabana Corner, tutur Syamsalis, sekitar Rp 200 jutaan dengan luas minimal 12×4 m2 dan tanpa franchise fee. Uniknya, Sabana Corner mengambil royalty fee sebesar 10% dari net profit, bukan dari omset. “Umumnya, franchisor mengambil 8% dari omset. Padahal, belum tentu outlet mitra untung. Kami membuat perbedaan sebab dengan mengambil nilai tersebut dari net profit kami ingin meringankan mitra. Bila ada keuntungan, kami akan ambil (royalty,red), bila tidak (untung,red) ya enggak,” ungkapnya.

sumber : http://sabanachicken.blogspot.com/p/katalog-produk_13.html
                    http://tabloidbo.com

Pengantar Bisnis

Kasus Enron Worldcom dan Kap Enderson
PERUSAHAAN ENRON
Enron merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Enron menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS. 
SEPINTAS KASUS ENRON
Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penyebab hancurnya Enron, dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.     Board of Director membiarkan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2.     Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP  Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3.     Dalam laporan keuangan Enron disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta.
Pada tanggal 2 Desember 2001 terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan). Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya. Enron, jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
PERUSAHAAN WORLDCOM
Worldcom merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang. Akuisisi yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worlcom mengambil alih perusahaan MCI yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi jarak jauh yang mengukuhkan posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam infrastruktur internet.
SEPINTAS KASUS WORLDCOM
Dalam laporannya Worldcom ditemukan bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban operasional dibukukan sebagai pengeluaran modal.  Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom juga  menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan. 
Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal auditor Cynthia Cooper. Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi. Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian tersebut kepada Artuhr Anderson selaku auditor eksernal dan Arthur Anderson pun menyatakan bahwa Sullivan tidak pernah berkonsultasi dengannya. Berdasarkan dokumen-dokumen internal dan email Worldcom mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut sejak awal.
Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi dan kecurangan akuntansi. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor Worldcom adalah kenapa butuh waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva harusnnya bisa diungkap lebih cepat. Pertanyaan yang lebih berat dilayangkan kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalahan semacam itu, apalagi kesalahan ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan Worldcom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakukan hal diluar kewajaran praktek akuntansi.
PEMBAHASAN MASALAH
Dari kajian masalah yang di uraikan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa hancurnya Enron dan WorldCom di akibatkan karena praktik bisnis tidak sehat yang dijalankan perusahaan dan juga di dukung tindakan KAP Andersen yang membiarkan praktik bisnis tidak sehat tersebut dan bahkan mendukung dengan menghilangkan beberapa dokumen penting dalam kasus Enron.

Peran auditor seharusnya sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan namun Andersen malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan untuk melancarkan praktik bisnis tidak sehat. Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari manajemen perusahaan dalam mengemban amanah. Enron, WorldCom dan KAP Anderson telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.
Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Karena perbuatan mereka inilah, Enron dan WorldCom menuai kehancuran dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut.
Simpulan masalah yang bisa di ambil bahwa :
• Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis yang tidak sehat dan keluar dari prinsif good corporate governance. Akhirnya Enron dan WolrdCom harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar  dan menyisakan implikasi negatif bagi banyak pihak, terutama karyawan perusahaan yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.
• KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
DAMPAK KASUS ENRON DAN WORLDCOM
Kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat antara lain yaitu Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Perubahan-perubahan yang terdapat dalam SOX antara lain:
• KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.
• KAP membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit.
• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan praktik akuntansi yang sesuai standar.
• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa peran auditor sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan. Auditor seharusnya bisa bersikap independen, menjunjung tinggi independensi, profesionalisme dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat.  Namun jika auditor yang seharusnya bertindak sebagai pendeteksi kecurangan malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan untuk melancarkan praktik bisnis tidak sehat maka yang akan terjadi seperti Enron dan World Com, yaitu kehancuran di depan mata.


sumber : http://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
            https://asnamaulida.wordpress.com/2013/02/19/enron-and-worldcom/